Blog

July Updates
|

July Updates

IIt is certainly time to update my shop. After so much happened between April and June —which included the passing of my father, traveling to Indonesia twice, and a few days conference in London, July is the time for me to process my grief and to recover from the travel madness. But, honestly, getting back…

Eleven: Home Studio
|

Eleven: Home Studio

Pukul lima dini hari. Meina lagi-lagi terbangun satu jam lebih awal dari dering alarm handphonenya yang sengaja ia set pukul enam. Sudah tiga hari belakangan Meina berniat untuk lay-in, walau hanya satu jam ekstra, tapi gagal. Her body alarm is way stronger to defeat.  Meina mencoba untuk tidur lagi tapi tak bisa. Setelah lima belas…

Ten: Music Theory
|

Ten: Music Theory

Aku membuka buku musikku dan mencomot sebatang pena dari dalam kotak pensilku. Tiu duduk di sampingku dan memperhatikan setiap gerakku. Kemudian aku mengeluarkan sekantong permen dari dalam tasku, meletakkannya di samping tempat pensil kuning. Lalu mataku mendapati sebuah sisir di dalam kotak pensilku yang terbuka, ku pikir menyisir sebentar tak apa, aku pun mulai menyisir….

Nine: Grief of the Past
|

Nine: Grief of the Past

Malam meninggi. Suara serangga di hutan sekitar terbawa angin dan masuk lewat celah jendela. Pukul 23.00. Lampu sudah padam sejak satu jam lalu, sesuai peraturan yang ditentukan di asrama ini. Aku berusaha memejamkan mata, tapi entah apa yang membuatku tidak bisa tidur malam itu. Dari ranjangku di tingkat kedua, ku amati kedua sahabatku Gray dan…

Eight: Violin – Drum
|

Eight: Violin – Drum

Aku bukan pecinta biola, tapi aku memang mahir memainkannya. Entahlah… Langit setengah senja ketika Jefa melangkahkan kakinya lunglai, keluar dari tempat kursus biola. Dion, cowok jangkung yang sudah cukup lama dikenalnya, melambai-lambai dari dalam mobilnya. Jefa bergegas menghampirinya. Melempar senyum pada Dion sampai ia mengisyaratkan agar Je segera masuk.Jefa duduk manis di samping Dion. Jefa…

Seven: Band Audition
|

Seven: Band Audition

Musik ber-genre pop-rock memenuhi studio di daerah Manggarai, Jakarta. Jefa setengah mati bernyanyi mengikuti melody dan hentakan drum yang memekakkan telinga. Vian, sahabat Jefa, duduk lesehan di lantai studio. Ia sesekali menyemangati Jefa, tapi lebih sering melirik drummer kece yang rusuh memukuli perangkat drumnya. Jefa sedang audisi vokal. Sebuah grup band, tanpa nama, mengadakan audisi…

Six: Boarding Gate
|

Six: Boarding Gate

“Bye kak, thank you for the chat!” Seru gadis berambut highlight biru dan ungu itu kepada Jefa yang kini melangkah menuju boarding gate. Seruannya membuat banyak orang di sekitar menoleh. “Salam buat raja Inggris!” Serunya lagi masih jelas terdengar sekalipun Jefa sudah jauh darinya. Sesekali Jefa menoleh dan melambai kepadanya. Namanya Riana. Usianya 17 tahun…

Five: Iron Sharpens Another
|

Five: Iron Sharpens Another

Ada enam butir telur, roti tawar, selai keju dan selai kacang. Aku hanya memerhatikan Lou yang asik menyusun semua bahan-bahan tersebut di atas meja. Rapi. Perempuan berkebangsaan Filipina itu kemudian menoleh ke arahku, memintaku menyalakan kompor dan membuat telur mata sapi. Aku menurut. Api menyala. Kuletakkan penggorengan di atasnya dan memasukkan margarin ke dalamnya. Lou…

Four: iPhone
| |

Four: iPhone

Setelah diombang-ambing gelombang selama lebih kurang 46 menit, feri bernama Caledonia MacBrayne itu pun singgah di dermaga Craignure, Skotlandia. Gue langsung melesat ke muka pintu. Enggan berlama-lama karena membayangkan antrian keluar yang akan begitu panjang mengingat ratusan orang ada di feri tersebut. Butuh waktu kira-kira 15 menit lagi sampai feri benar-benar siap untuk menurunkan penumpang….

Three: Diary
|

Three: Diary

“Zi, kenalin ini Caleb….” Edel mengenalkan seorang pria blasteran pada Iszi. Iszi hanya bengong waktu pria yang rupanya keturunan Indo-Jerman itu menyodorkan tangannya ke arah Iszi. Tubuhnya tinggi, begitu jauh melebihi tinggi badannya sendiri yang bisa dikatakan pendek dibanding pria seumurannya. Bola mata hijaunya sangat attractive. Iszi sendiri sempat terpaku. ‘Ah, menang tinggi sama putih…