Rumah Tuhan ♥ ✞

Ekspresi sedih terlihat pada wajah setiap mereka yang langkahnya terhenti ketika berada tak jauh dari Katedral Notre Dame. Ketika api semakin besar, mereka masih berdiri terpaku, mencoba memercayai apa yang mereka lihat: Notre Dame terbakar. Suasana haru tampak dalam video-video yang tersebar luas di media. Orang-orang menyanyi di depan katedral yang terbakar dan saling berpelukan.

Tak hanya warga Paris yang berduka. Orang-orang di negara dan benua lain pun larut dalam duka. Tidak sedikit para pelancong yang pernah mengunjungi katedral tersebut mengunggah foto dan memori mereka selama berada di sana.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan membangun kembali katedral ini bersama-sama.

Mengapa Notre Dame begitu istimewa. Berikut beberapa fakta tentang Notre Dame:

  • Notre Dame adalah ikon sejarah Parisian yang telah menjadi saksi peradaban Perancis selama lebih dari 850 tahun. Notre Dame menjadi pusat literasi Paris, bahkan dijadikan sebagai titik kilometer nol pada peta Perancis.
  • Pembangunan Notre Dame diawali dengan peletakan pondasi pada tahun 1163 dan pembangunan selesai pada tahun 1260 namun masih terus dimodifikasi. Di tahun 1345, pembangunan akhirnya tuntas dan katedral itu didedikasikan. Proyek pemugaran gedung katedral ini terus berlangsung sejak setelah Revolusi Perancis hingga hari ini.
  • Notre Dame juga merupakan rumah bagi banyak harta nasional. Di sana tersimpan organ terbesar di Perancis (hampir 7.374 pipa!). Jendela kaca dengan patri mawar besar, puluhan lukisan dan ukiran yang menggambarkan kisah dari Alkitab, menara lonceng kembar, dan peninggalan Katolik di ruangarkeologis bawah tanah.
  • Notre Dame bukanlah katedral Perancis biasa. Notre Dame adalah simbol dan jantung dari sebuah bangsa. Katedral ini memang awalnya dibangun oleh gereja Katolik, namun kemudian jatuh ke tangan Culte de la Raison atau Cult of Reason  di tahun 1793 dan kemudian ke tangan Culte de l’Être suprême atau Cult of the Supreme Being. Notre Dame berevolusi selama Revolusi Perancis, pertama untuk mengangkat nalar manusia dan kemudian untuk penyembahan makhluk tertinggi (ilah). Notre Dame juga sempat menjadi gudang penyimpanan makanan sebelum Napolean Bonaparte mengembalikannya ke Gereja Katolik.

Api yang merobohkan menara Notre Dame seolah meruntuhkan hati warga Perancis dan sentimentalitas berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Kita semua menangis bersama Perancis.

Namun jangan keliru. Sesungguhnya tangisan atas apa yang melanda Notre Dame bukanlah ratapan untuk rumah Tuhan. Tak sedikit yang mengunggah sentimen atas peristiwa ini dan menyebutkan kesedihan hati mereka atas terbakarnya rumah Tuhan di Perancis.

Masih ingat kan dengan lagu Sekolah Minggu yang berbunyi “Gereja bukanlah gedungnya, dan bukan pula menaranya… Gereja adalah orangnya (umatnya).”

Tuhan tidak membutuhkan gedung dan menara.

“Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi,  tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.” (Kisah Para Rasul 17:24-25).

Notre Dame bukanlah rumah Tuhan di Paris, tetapi orang Kristen di Paris lah yang sejatinya disebut rumah Tuhan. Landasan Notre Dame diletakkan pada tahun 1163, tetapi landasan orang-orang percaya, yaitu Yesus Kristus batu penjuru kita “Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan,…” (1 Petrus 1:20). Orang-orang percaya, mereka yang mengimani kematian dan kebangkitan Kristus dan mengikut Dia adalah “bait Roh Kudus” (1 Korintus 6:19).

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar  para rasul dan para nabi,  dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”(Efesus 2: 19-22).

Ketika Yesus berkata bahwa ia akan membangun gerejanya, ia tidak membangunnya secara fisik. Kristus sendirilah sang batu penjuru. Dan kita semua adalah batu hidup, yang dibangun bersama sebagai gereja.

Berdukalah atas peristiwa ini, berkabunglah atas kehilangan, kerusakkan, kesulitan yang terjadi di dunia ini. Berdukalah, bukan hanya karena runtuhnya gedung indah hasil karya seni berabad-abad lamanya, tetapi karena peristiwa ini mengingatkan kita bahwa rumah Tuhan, saudara-saudara kita seiman, di Perancis telah sekarat untuk sekian lamanya. Have them in your thought today and pray for them.

Tuhan kita di surga adalah Pencipta Perancis dan dia juga ingin menjadi Penebus. Dia ingin membangun kembali gerejanya di sana.

Review Your Cart
0
Add Coupon Code
Subtotal