Two: Graffiti
“Hai,” sapa Je singkat. Pria itu tak acuh. Ia mencelupkan kuas ke dalam kaleng cat biru muda, lalu kembali mewarnai dinding jembatan. Je berdiri tepat di sampingnya, memandangi dinding itu dengan terpukau. Ini alasan Je begitu bersemangat usai jam kantor. Setiap Rabu Je pasti singgah ke tempat ini, menjumpai si pelukis yang selalu asik dengan…